LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
Mengamati factor-factor
yang mempengaruhi laju reaksi
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata
Kuliah : Kimia Dasar I
Dosen : Kartimi, M.Pd
Disusun
oleh :
Nama : Kadir
NIM : 1410160059
Kelas : Biologi B/semester 1
Kelompok : 2
Asisten
: WARNADI & AHMAD SOFYAN
LABORATORIUM
BIOLOGI
JURUSAN
BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2010
I.
Tujuan
Mengamati factor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi
II.
Dasar teori
Tidak semua reaksi berlangsung dengan kecepatan yang
sama. Karena reaksi yang sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda,
bergantung pada keadaan zat pereaksi. Misalnya, pada proses pembakaran kayu
yang terbentuk serpihan lebih cepat terbakar dari pada kayu balok. Selain
bergantung pada jenis zat yang bereaksi, laju reaksi dipengaruhi oleh berbagai
factor yaitu:
1. Konsentrasi
Secara umum konsentrasi
pereaksi akan memengaruhi laju reaksi. Konsentrasi zat berkaitan dengan jumlah
partikel zat terlarut. Makin besar konsentrasi zat, maka jumlah partikel zat
terlarut akan makin banyak dan jarak antar partikel makin dekat, sehingga
kemungkinan tumbukan makin sering terjadi dan reaksi berlangsung lebih cepat.
Dengan demikian makin besar konsentrasi zat, makin cepat terjadinya reaksi.
2. Suhu/temperatur
Pada umunya jika suhu dinaikkan, laju
reaksi bertambah cepat. Hal ini di sebabkan makin tinggi suhunya kecepatan
gerak partikel-partikel pereaksi dan energi kinetic partikel ikut meningkat,
sehingga makin banyak partikel yang memiliki energy kinetic di atas energi
pengaktifan (Ea)
3. Luas permukaan zat
Untuk reaksi yang
melibatkan zat padat, luas permukaan sentuh dapat mempengaruhi laju reaksi. Zat
padat yang berbentuk serbuk akan mempunyai permukaan yang lebih luas bila di
bandingkan dengan zat padat yang berbentuk kepingan/butiran atau bongkahan,
sehingga bidang sentuhnya lebih banyakuntuk bertumbukkan dengan zat lain.
Akibatnya zat yang berbentuk serbuk, reaksinya lebih cepat dari pada zat yang
berbentuk kepingan/butiran atau bongkahan.
4. Katalisator
Katalisator adalah
zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan kimia
secara tetap. Katalisator juga dapat didefinisikan sebagai zat yang dapat
memengaruhi laju reaksi dan dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi.
Katalisator dapat
mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energy aktivasi, sehingga
kompleks teraktivasi lebih cepat terbentuk dan laju reaksi menjadi lebih cepat.
III.
Alat dan Bahan
III.1 Alat
- Kaca arloji
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Spatula
- Gelas kimia
- Neraca
- Thermometer
- Stop watch
- Pipet tetes
- Kaki tiga
- Kasa
- Pembakar spirtus
III.2 Bahan
- HCl
- Mg 2 cm
- Air
- Gula halus
- Gula pasir
- Gula batu
- H2O2
- NaCl
- FeCl3
IV.
Prosedur kerja
IV.1 Pengaruh konsentrasi
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi
2. Memasukkan HCl 0,3 M ke dalam tabung reaksi
yang pertama
3. Memasukkan HCl 0,2 M ke dalam tabung reaksi
yang ke dua
4. Memasukkan HCl 0,1 M ke dalam tabung reaksi
yang ke tiga
5. Memasukkan Mg 2 cm ke masing-masing tabung
6. Mengaduk larutan tersebut dengan menggunakan
spatula
7. Menghitung terjadinya reaksi dan mengamatinya
IV.2 Pengaruh luas permukaan
1. Menyiapkan 3 gelas kimia
2. Memasukkan air sebanyak 50 ml pada masing-masing
gelas kimia
3. Memasukkan gula halus pada gelas kimia yang
pertama
4. Memasukkan gula pasir pada gelas kimia yang
kedua
5. Memasukkan gula batu pada gelas kimia yang
ketiga
6. Setelah itu, mengaduk masing-masing larutan
tersebut
7. Menghitung seberapa lama gula itu larut dan
mengamatinya
IV.3 Pengaruh temperature
1. Menyiapkan 2 gelas kimia
2. Memasukkan air dingin sebanyak 50 ml dan 2 gr
gula batu
3. Memasukkan air panas 550C sebanyak
50 ml dan 2 gr gula batu
4. Menghitung seberapa lama gula batu itu larut
dan mengamatinya
IV.4 Pengaruh katalis
1. Menyiapkan 3 gelas kimia
2. Memasukkan H2O2
sebanyak 20 ml pada masing-masing gelas kimia
3. Memasukkan 20 tetes NaCl pada gelas kimia
kedua
4. Memasukkan 20 tetes FeCl3 pada
gelas kimia ketiga
5. Menghitung waktu dan mengamati warnanya
V.
Hasil
V.1
Hasil pengaruh konsentrasi
Larutan
|
Waktu
|
HCl 0,1
|
15 menit
|
HCl 0,2
|
5 menit
|
HCl 0,3
|
3 menit
|
V.2 Hasil pengaruh luas permukaan
Larutan
|
Waktu
|
Warna
|
Air + gula halus
|
25 detik
|
Keruh
|
Air + gula pasir
|
48 detik
|
Bening
|
Air + gula batu
|
2 menit + 5 detik
|
Agak keruh
|
V.3 Hasil pengaruh
temperature
Larutan
|
Waktu
|
Air dingin + gula batu
|
2 menit + 10 detik
|
Air panas + gula batu
|
1 menit + 30 detik
|
V.4 Hasil pengaruh
katalisator
Larutan
|
Perubahan
|
H2O2 20
ml
|
Tidak terjadi
perubahan,tetep bening
|
H2O2 20
ml + 20 tetes NaCl
|
Tidak ada gelembung dan
warna putih tapi tidak sejernih pada gelas kimia pertama
|
H2O2 20
ml + 20 tetes FeCl3
|
Setelah dicampurkan dengan FeCl3 warnanya
menjadi hitam. Setelah 3.30 menit terdapat gelembung-gelembung. Setelah
dihitung lamanya waktu reaksinya selama 3,36 menit, maka warnanya berubah
yang tadinya hitam menjadi bening keemasan
|
VI.
Pembahasan dan kesimpulan
VI.1
Pembahasan
Pada percobaan kali
ini membahas tentang factor-factor yang mempengaruhi laju reaksi. Factor-factor
yang mempengaruhi laju reaksi diantaranya :
- Pengaruh konsentrasi
- Pengaruh luas permukaan
- Pengaruh termometer
- Pengaruh katalisator
Pertama, kami
melakukan pencobaan untuk membuktikan adanya pengaruh konsentrasi dengan
menggunakan tiga tabung reaksi, spatula, HCl 0.3 M, HCl 0,2 M, HCl 0,1 M dan Mg
2 cm. Kami memasukkan HCl 0.3 M pada tabung reaksi pertama, HCl 0,2 M pada
tabung reaksi kedua, dan HCl 0,1 M pada tabung reaksi ketiga. Setelah itu, kami
memasukkan Mg 2 cm ke dalam masing-masing tabung reaksi dan mengaduknya.
Kemudian kami menghitung kecepatan laju reaksi dan mengamatinya. Setelah di
lakukan percobaan tersebut larutan yang memiliki laju reaksi yang paling cepat
yaitu HCl yang berkonsentrasi 0,3 M, dengan waktu 3 menit. Dalam percobaan ini
hal itu terjadi karena adanya pengaruh konsentrasi dan telah membuktikan “Semakin
besar suatu konsentrasi, maka laju reaksi yang di hasilkan semakin cepat”.
kedua, membuktikan
adanya pengaruh luas parmukaan dengan menggunakan tiga gelas kimia, spatula, air, gula halus,
gula pasir, gula batu. Pertama, memasukkan air sebanyak 50 ml pada setiap
masing-masing gelas kimia. Setelah itu memasukkan gula halus sebanyak 2 gr pada
gelas kimia pertama, memasukkan gula pasir sebanyak 2 gr pada gelas kimia
kedua, dan memasukkan gula batu sebanyak 2 gr pada gelas kimia ketiga. Lalu di
aduk dan menghitung waktu kecepatan larutan tersebut larut, serta mengamatinya.
Setelah di lakukan percobaan tersebut, larutan pada gelas kimia pertama yang
paling cepat larut dengan menggunakkan air dan gula halus (waktu 25 detik). Hal
ini terjadi karena adanya pengaruh luas permukaan, pada larutan gelas kimia
pertama memiliki partikel yang kecil dan luas permukaan yang luas. Maka terjadi
tumbukan antar partikel yang tidak terarah/tidak teratur, sehingga laju reaksi
yang di hasilkan itu cepat.
Ketiga, kami
melakukan percobaan untuk membuktikan adanya pengaruh suhu/termometer dengan
menggunakkan dua gelas kmia, spatula, air, dan gula batu. Pertama, kami
memasukkan 50 ml air dingin pada gelas kimia pertama dan air panas 55oC
pada gelas kimia kedua. Lalu memasukkan gula batu sebanyak 2 gr pada
masing-masing gelas kimia tersebut. Kemudian di aduk dan menghitung waktu
kecepatan larutan itu larut, serta mengamatinya. Setelah di lakukan percobaan
tersebut, larutan pada gelas kimia kedua yang paling cepat dengan menggunakan
air panas 550C (waktu 1 menit 30 detik). Hal ini terjadi karena
adanya pengaruh suhu/termometer, semakin tinggi suhu pada suatu larutan akan
mengakibatkan laju reaksi yang di hasilkan semakin cepat.
Dan pada percobaan
keempat untuk membuktikan adanya pengaruh katalisator dengan menggunakkan tiga
gelas kimia, spatula, H2O2, NaCl, dan FeCl3. pertama,
kami memasukkan H2O2 pada masing-masing gelas kimia
tersebut. Setelah itu kami memasukkan NaCl pada gelas kimia kedua dan FeCl3
pada gelas kimia ketiga. Lalu mengaduk masing-masing larutan itu dan
menhitung waktu laju reaksinya, serta mengamatinya. Setelah dilakukan
percobaan, pada gelas kimia pertama tidak mengalami perubahan dan warnanya
tetap bening. Pada gelas kimia kedua warnanya putih, tapi tidak sejernih
larutan pada gelas kimia pertama dan pada gelas kimia ketiga setelah
dicampurkan dengan FeCl3 warnanya hitam, setelah 3 menit + 30 detik
terdapat gelembung-gelembung, hal tersebut membuktikan bahwa katalisator dapat
mempercepat laju reaksi dan yang bertindak sebagai katalisator yaitu FeCl3,
setelah di hitung lamanya waktu reaksinya selama 3 menit + 36 detik maka
warnanya berubah yang tadinya hitam menjadi bening keemasan.
VI.2
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kami dapat menarik kesimpulan
:
1. Semakin besar suatu konsentrasi, maka laju
reaksi yang di hasilkan semakin cepat
2. Semakin kecil partikel dengan luas permukaan
yang luas, maka semakin cepat pula laju reaksinya
3. Semakin tinggi suhu pada suatu larutan akan
mengakibatkan laju reaksi yang di hasilkan semakin cepat
4. Larutan FeCl3 sebagai katalisator
yang dapat mempercepat laju reaksi
Daftar pustaka